“Hey, teman-teman! Sini! Main yuk!” seruku.
“Tapi aku lupa bawa topiku!”
“Sudahlah, tak usah kembali lagi, kelamaan! Nih, pakai saja topiku!” kataku.
“Lalu kau?”
“Tak usah pikirkan aku. Aku tak masalah kepanasan!” jelasku.
“Hey, Keanne, kemarilah! Aku menemukan sesuatu yang aneh disini!”
Itulah aku, Keanne Blamington. Teman-temanku memanggilku Keanne atau Keanny. Aku berambut hitam kecoklatan pendek dan berkulit kuning. Aku satu-satunya yang berketurunan Asia. Aku seorang gadis remaja berusia enam belas tahun yang sebentar lagi akan menikmati masa-masa dimana kebanyakan orang menyebutnya masa yang paling indah, “Sweet Seventeen”.
Aku tinggal di daerah pinggir pantai dengan lingkungan yang bersih dan menyejukkan. Aku tinggal bersama tiga gadis remaja seumuranku yang menyenangkan. Walau letak rumah kami berjauhan, kami selalu pergi bersama-sama.
“Apa yang kau temukan, Green?” tanyaku.
“Kerang hijau!” sahut Green.
Green adalah seorang gadis remaja berambut coklat keemasan lurus yang tak pernah cemberut. Selalu ada tawa di wajahnya. Nama aslinya adalah Pauline Bradley. Namun karena dalam segala hal ia selalu menyangkut pautkan warna hijau, Green menjadi nama sebutannya.
“Ah, itu hanyalah kerangka kerang yang diselimuti lumut tahu!” kata Mandy, si Centil.
Mandy, Mandy Pawlowski. Seorang gadis berambut pirang panjang bergelombang yang selalu membawa kipas di tangannya. Dia tidak mau sampai berpenampilan buruk. Walau begitu, dia adalah yang paling cerdas. Maka dari itu, kami menyebutnya si Centil, Cerdas walau Centil.
“Oh, ya, Keanne, terima kasih buat topinya ya,” kata Mandy.
“Iya, karena kau, Keanne jadi kepanasan,” kata Brenda.
Brenda McKay. Gadis berambut keemasan, tinggi dan putih. Dia yang selalu membelaku apabila ada yang menggangguku di sekolah. Dia dikenal sebagai “gangster girl” di sekolah. Jadi tak seorangpun berani melawannya.
“Sudahlah, aku baik-baik saja, Brenda. Jangan kau buat Mandy menangis lagi seperti kemarin,” pintaku. “Dia memang manja, tapi dia tak bermaksud begitu.”
Mandy dan Brenda selalu saja berselisih paham. Tapi bukan berarti mereka tak pernah kompak. Dalam hal makanan dan anak-anak, mereka yang paling kompak. Keduanya sama-sama menyukai makanan yang manis pedas dan sama-sama suka anak-anak. Memang hal yang agak aneh, walau Brenda terlihat garang, tapi dia selalu lembut pada anak-anak.
Itulah kami The Best. Aku, Keanne, adalah yang terbaik dalam musik. Aku sering memenangkan piala dalam kejuaraan-kejuaraan musik dimana pun sekolah mengirimku. Green, yang terbaik dalam ilmu pengetahuan alam. Dialah yang selalu dikirim dalam “Science Olympiad”. Mandy, yang terbaik dalam fashion. Dialah pemenang kejuaraan model berturut-turut selama lima tahun terakhir. Dan yang terakhir, Brenda. Dia yang terbaik dalam olahraga basket. Dialah yang menjadi maskot sekolah kami.
Kami bersekolah di Senior High School State New York. Kami selalu berangkat sekolah dengan mobil Brenda ? dan tentu saja Brenda yang menyetir. Kami berada di kelas sebelas tahun ini.
Blessings - Laura Story
Popular Posts
-
You are my strength When all my strength has ended You are my hope When all my hope is gone You are my joy When my world is full of sorrow Y...
-
by Ecclesia Cirebon Here I am, Master…in humble I lay all of my life Here I am, Master…in humble I lay all of my rights Burned as a sa...
-
Inilah panggilan kita Penuai di akhir jaman Membawa suku, bangsa, kaum dan bahasa Inilah panggilan kita Penuai di akhir jaman Membawa suku,...
0 comments:
Post a Comment